"dimana salah ku hingga cinta ini menyakiti, sungguh aku tak ingin kehilangan mu slamanya, selamanyaa huooo....
sungguh aku tak bisa, membunuh perasaanku kepada mu.. kau datang tanpa kataa, kau ajari ku tentang cinta.."
suara gegap gempita dan sorak sorak tepuk tangan saling bersahutan dalam auditorium kampus pun terdengar dari luar..
aku bangga dengan antusias mereka, dan berharap tak ada yg mengerti mengapa aku menyanyikan lagu ini dalam pementasan kali ini...
tiba tiba eka menghampiri,, gadis berusia 19th berkulit coklat muda bertubuh mungil itu pun memelukku
"kinaar,, ku bangga banget punya kawan kayak kmu.. gimana gimana capek gak nih? ayok dah aku ajak ke dalem. panitia udah ngasih konsumsi..." katanya sembari menyeretku
"etetetett tunggu dih,, akunya belum copot sepatuu!"
"gausah copot sepatu,, kamu pantes pakai high heels"
"gamau ah, sakit. copot copot copot!!"
emang dasar akunya yang bete banget, bin males buat disuruh memakai sepatu ber hak tinggi itu
eka yg terlihat sebel pun cengingisan tiap melihat ekspresi wajahku saat melepas sepatu itu dari kakiku
"gimana nih? lanjut yok"
"iyee,"
kami pun berjalan berdua melewati lorong panjang gelap menuju ruang kostum...
*****
nahloh, ada apa ini?? isi tasku berceceran dimana".
"dimana diary ku??!" teriak ku bingung
eka yg terlihat shock pun terlihat bingung
"nahloh, cari cari buruan, apa notes doang yg ilang nut?"
"Peanut" nama panggilanku dari eka, entah kenapa dia memanggilku seperti itu
"cuma diary doang ka, tapi itu seperti nyawa ku sendiri ka.. mampus aku sampai jatoh ke tangan yg salah tu diary.."
"emang isinya apaan nut?"
"cerita,,"
"ah cerita doang"
"cerita hidup ku ka. bukan fiksi..."
"nahloh masak sih?? loh ayo cari lagii! kamu teledor amat sih sampai bawa bawa yg private ke tempat umum"
"gimana gak bawa, kamu tau sendiri kan nih tangan gak bisa diem,, pengennya nulis mulu."
"iya tau, tapi kan itu..."
"udah dehburuan bantu cari :("
1 jam, 2 jam kami mencari di dalam costume room gak ketemu juga, akhirnya kuputuskan tuk bertanya pak totok satpam yang ada di lobi samping costume room...
"slamat sore pak, apa bapak ngeliat orang yang masuk ke dalam costume room kira kira 2jam yg lalu?"tanyaku
"wah,, bapak kurang tau sih non, nona tanya aja ke jupri, asisten saya yg di belakang panggung"jawabnya bangga
"dih,, satpam ada asisten juga :D" kataku setelah menjauh dari pak totok. kami pun tertawa keras HAHAHA
"hishh,, dimana tuh si jupri kagak nongol juga? dimanaa dimana dimanaa"
"heh,, kenapa nyanyi. nyari!" kataku menyahut eka yg sedang menyanyi alamat palsu versinya
eka,, tertawa manis dan sembari mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya... "peace nut inut"
tiba tiba....,
"ada apa ya para nona cantik disini, di belakang panggung yg lumayan gelap"
"astaga, astaghfirullah !@#*'.,/~$%" kami kompak terkaget saat si jupri nongol dari balik tirai merah yg di samping kanan eka
"eeh jambrut eh ketoprak eh eneng. kaget akunyaa"
"eeh, harusnya kami dong pak yg bilang begono :o" sergahku sembari mengambil hanpdhone yg terjatuh dari genggaman,, "nah kan, handphoneku, LCDnya rusak lagi :(" wajahku pun muram
"bang jup, bang jupri tau gak yang 2jam tadi masuk ke ruang kostum?" tanya eka
"2 jam lalu? kalo gak salah sih cowok non,, tinggi, cakep, kulitnya putih.. tapi sayangnya gak liat wajahnya jelas sih non. dia pakai kaca mata item sama pakai topi item"
"lah,, bilang cakep tapi kok gak liat mukanya sih bro??" tanya ku bingung
"iya nih kamu jup. yg bener apa" balas eka
"ye, kalo badan tinggi, kulit putih dan dandanan keren kan biasanya anaknya cakep non.."
"gak juga tuh wex" jawab kami berdua bebarengan
"balik lagi nih serius bang, kayak gimana ciri ciri dia na" tanyaku sekali lagi
"kurang tau juga non"
"yaudah makasih ya bang ujup" semprot eka
"iye non cakep"
"idih, cakep? emang BETUL! hahaha"
dasar mereka berdua :D senggahku dalam hati
*****
kami pun kembali ke ruang kostum.
"ka, siapa ya yg dimaksud sama bang jujup tadi?" tanyaku serius sekali lagi
"gimana tadi perawakannya?"
"jangkung, putih, dan katanya cakep"
"temen kita sapa ya yg punya ciri ciri kayak itu??" tanya eka balik
"dino? bukan. irfan? juga bukan.. onny? bukan juga. sapa donng??" tanyaku
"juno??" tanya eka
"bukan ah,, dia pendek tau" selahku "juno kok cakep :D"
juno, seorang cowok berusia 19th,, kelahiran klaten, jawa tengah yg jauh jauh mudik ke bali untuk meneruskan kuliah di fakultas yg sama dengan kami
"hehe, ya bisa juga kan nut? dia kan juga cakep :D" usil eka
"bodo.. gapeduli akh,, yg ku pedulikan skrng
siapa yg nyolong diary ku :'(" isakku lagi "tanpamu aku galaau"
"iklan?" tanya eka
"bukan,, curhat aku" jawabku
"yaudah,, sekarang udah malem nut,ntar kalo kemaleman bisa gaswat. mana aku berangkat tadi sendirian. kamu nebeng aku aja lah. takut klo sendiri lagi" ajak eka
"oke deh ka, tp gmana diary ku? :("
"udah deh,, besok aku antu cariin lagi, sekarang kamu pulang aja,, capek kamu. abis manggung.." ajak eka
"iyadeh ka,, makasih ya mo nebengin"
"iya inuut"
*****
malamnya....
"ka, kpan kerumah lagi? bantuin nyari napa.. kan tadi udah janji kamu :(" kataku di telephone rumah yg menyambungkan ke telephone rumah eka di blok sebelah rumahku
"bentar napa... aku baru kelar mandi. belom pake parfum....kliatannya abis deh" katanya dari seberang sana
"ah gampang, aku kasih nanti.... buruan kesini!" sergahku mendadak
"iya iya nona bawel!!" katanya sembari memutus sambungan telephone
5 menit kemudian,,
"lama amat sih sana sini aja sampe setengan jam.." kataku
"gak liat jam apa kamu? masih 5 menit juga..." jawabnya maarah
"hehe ya maaf."
"gini nih kalo diarynya ilang. orang orang pada kena semprot semua tanpa ada salah terjadi"
"ih ya maaf... yaudah klo gak mau bantu. pulang sana huh" kataku berpura pura memasang wajah sinis
"beneran? ah jangan marah ah...."
"bodo."
"ih iyaa...." kata eka sembari mendahului naik menuju kamarku
sesampai di kamar
"siapa yg nyolong diary aku? :(" kataku mewek lagi
"ah, kita buat daftar aja deh,, kita tulis temanya kyk apa lalu tulis nama nama orang yg dikiranya kayak tema itu" usul eka
"iya uga.. yuk".
akhirnya aku mengambil selembar kertas folio yg terdapat di printer samping tempat tidurku
"temanya: jangkung, cakep, kulit putih, dandanan katanya oke" kataku sembari menulis di atas kertas wana putih itu..
"satu,, juno. dua,, dino. tiga,, irfan. empat,, onny. lima,, rezki. enam,, si onta. tuju,, si ipang.. setau aku sih itu nut. menurut mu sapa lagi a?" kata eka
"kan udah kamu sebutin semua ka. gimana aku mau sebutin?" tanyaku lagi
"eh iya juga, tapi apa si ipang sama rezki butuh juga dimasukin daftar?"
"hmm,, si ipang kan anak fakultas sebelah? emang ngapain dia ke kampus kita" tanyaku
"iya juga sih,, kalo si rezki mah anaknya o'on. dia kan masih SMA. dodol aku" kata eka menyalahkan diri sendiri
"nyalahin diri dewek kau :D" kami pun bercanda kembali
"eh,, aku perlu curiga gak sama si tian?" kataku tiba tiba
"tian? cowokmu seniri??"
"iya ka,, kan yg pernah megang diary aku kan cuman kita bertiga..." kataku kembali
"butuh dicurigai lah...." jawab eka
aku berjalan menuju seberang kamar,, mengambil hanphone yg ada di atas tolet samping lemari pakaian
"aku telfon dia biar kesini ntar kita tanya sama sama" kataku smebari mencari nama tian di contact
"oke,," jawab eka lagi. kali in dia menyalakan komputer dan mulai bermain game
"halo,, tian?"
"iya sayang? tumben telfon dulu ada apa?" jawab tian di sebrang saluran
"enggak,, kamu bisa kesini gak? ada perlu nih..." kataku
"wah,, emang ada apa say?"
"udah, buruan kesini ya sayang.." kataku
"iyadeh sayang,, 15 menit lagi aku sampai di depan rumah kamu...kiss you" kata tian
"kiss you too"
sambungan pun terputus...
"tapi apa yakin nut kamu negatif thinking ke dia?" tanya eka lagi
"ya 50:50 sih ka.."
*****
15 menit kemudian,, suara klakson mobil dan suara gerbang di buka pun terdengar dari depan pertanda si tian sudah datang
"aku turun dulu ka, bawa si tian dimari" ijinku
"......"
eka tak menjawab.. do'i lagi asyik maen game empires & allies. memang jago dia nah maen begonoan
aku pun menuruni tangga....terlihat pula si tian mau menaiki tangga
"tian,," panggilku
"uy sayang tunggu" katanya sembari berlagak slow motion seperti di film film barat
"eh lebay kamu. haha" kataku
si tian pun cengar cengir gak jelas
"maaf ya sayang tadi masi jemput adek dulu di tempat kursus..."
"tika? kursus apaan?"
"kursus nyetir mobil.. ngeeeng ngeeeng" kata tian bergaya mengemudikan mobil balap
"emang dasar alay kamu :o ayo naik" ajakku
kami pun memasuki kamar,,
"iya sayang nanti malam inggu kita keluar yaa love you too muach" katanya smebari menciumi layar handphonenya yg lebar
"BWAHAHAHAA,," aku dan tian pun tertawa terkekeh kekeh
"hust udah diem, eka lagi miss someone don't disturb" sergah tian sembari menutup mulutku dengan halus
eka yg kaget pun memandang dengan muka yg merah padam
"apaan sih udah udah" katanya "udah siap nut?"
"iyalah"
"udah dulu ya sayang, aku mau detektif detektifan dulu...malaaam" kata eka. dan menaruh hpnya di tolet
"nah, tian duduk sini kamu" kata eka
tian kebingungan,, memandangi aku dan eka secara bergantian
"ada apa sih ini sebenernya??" tanyanya kebingungan
"kami mau tanya,, kamu tadi sore kemana?" tanyaku
"tadi kan aku ada latian band sayang??"
"bener?" sergah eka
"sueer ka, knpa aku bohong ma pacar dn sobat?" katanya
"yaudah aku telpon si juno dulu." kata eka
"buat apa?" kataku dan tian bebarengan
"buat tanya apa nbeneran tadi sore si juno maen band sma cowok mu noh" katanya enteng
"oke" kataku dan tian sekali lagi bersamaan
"halo, juno. tadi sore kamu latian band gak?" kata eka
"iya ka. nape? mau ajak aku dinner ya?" kata juno dari seberang telpon
"ye kagak ah. tian ikut gak?"
"ikutan kok, knpa sih?" kata juno juga kebingungan
"gak papa dah,, asmekom!" teriak eka
"waalaikum sallam" jawab juno membalas teriakan eka tak kalah lantangnya
eka kembali memencet hpnya
"halo mas dimas, tadi yg latian band sape aje di studio?"
"bandnya cowok mu sama cowoknya kinar jeng. hebat lho mereka"
"emang ada apa?"
"ada duel band tadi,, tp yg menang bandnya tian"
"walah. iyadeh makasih"
"masama tut tut tuut" sambungan terputus
"okedeh kita percaya,, sayang kamu boleh pulang hehe" kataku
tian yg semakin kebingungan pun semakin bingung..
"lah,, tadi disuruh kesini ngapain? kitain mau pacaran" katanya
"ih kagak. ada jadwalnya sendiri ya,," kataku
muka tian pun kusut seketika
"kirain tadi mau ngajak dinner yaudah aku pulang sayang" katanya sekali lagi
"hati hati dijalan yaa.. basmallah dulu :)" kataku "ka aku anter tian ke bawah dulu"
eka terdiam,, kembali memainkan komputer di dalam kamar
"dasar anak" kataku lagi
setelah mengantar tian ke depan rumah,, aku kembali naikke kamar
"ka, siapa dong yg ambil diarynyaa?" tanyaku lagi
baru kali ini eka meninggalkan gamenya da memandangku serius
"iya juga ya??"
kami pun saling bertatapan. serius....
To Be Continued...
NB: kalo jelek maafin yah, ide ndadak muncul dan hanya dikelarin dalam 1jam ~(‾▿‾)~
