Awesome :)

X : Om Mario, hidup ini khan tidak semudah omongan Om Mario.

MT : He he …

X : Lho khoq ketawa?

MT : Yah memang itu perasaanmu, masa’ saya ikut campur.

X : Tapi benar gak itu Om?

MT : Apa?

X : Hidup ini gak semudah omongan Om Mario.

MT : Bagi siapa?

X : Hmm … 

MT : Hayo, tidak mudah bagi siapa?

X : Hmm … bagi aku kali ya?

MT : Nah itu dia. Kalau menurutmu hidup ini tak semudah bicara saya, menurutmu yang mudah menurut siapa?

X : Hmm … khoq jadinya aku kehilangan kata-kata ya?

MT : He he .. begini, hidup ini tidak mudah bagi orang yang lebih lemah daripada keharusannya.

X : Maksudnya Om?

MT : Kalau keharusanmu lebih besar daripada kemampuanmu, engkau akan kesulitan.

X : Terus?

MT : Yah kalau begitu, siapa pun yang bicara, engkau akan tetap merasa kehidupan ini sulit. 

X : Terus aku harus bagaimana?

MT : Terserah sepenuhnya kepadamu. Mau tumbuh dengan nasihat, atau mau menghujat nasihat sambil meneruskan cara hidup yang terbukti membuatmu susah.

X : Yah, aku gak suka dinasihati.

MT : Kenapa?

X : Itu khan cuman omongan.

MT : Hmm … tidak semua omongan itu cuman. Hanya orang cuman yang omongannya cuman. Kalau orang pandai, ya omongannya pandai. Kalau orang penyayang, omongannya adalah untuk kebaikanmu.

X : Tapi khan jalaninya sulit Om?

MT : Memang.

X : Terus bagaimana?

MT : Jalani saja.

X: Tapi khan sulit Om?

MT : Memang?

X : Terus gimana?

MT : Ini khoq ngajak muter-muter? Sesuatu yang sulit itu harus kau jalani, agar menjadi lebih mudah. Kesulitan yang kau diamkan saja, akan menjjadi lebih sulit.

X : Tapi khan sulit Om?

MT : Sini sini … aku mengerti perasaanmu. Adikku, ini semua memang sulit, tapi bukan karena semuanya sulit, tapi karena engkau belum mampu.

X : Memangnya ada yang hidupnya mudah?

MT : Hmm … kehidupan mereka sebetulnya sama sulitnya atau bahkan lebih sulit daripada kehidupanmu, tapi mereka lebih sabar, lebih cepat bertindak, tidak hanya berdoa – tapi mereka juga pekerja keras, mereka tidak suka mbolos sekolah – jadi lebih tahu cara berpikir, dan mereka menghormati orang tua dan guru.

X : Kalau aku kaya’ mereka juga, nanti hidupku lebih mudah?

MT : Tidak. Hidupmu akan sama sulitnya, seperti hidup Om juga, tapi kesulitannya sudah tidak terasa lagi, karena engkau menjadi lebih kuat. 

X : Jadi, kalau begitu, sebetulnya kalo aku bener-bener coba, aku bisa ya Om?

MT : Ya.  

X : Mulai kapan ya Om?

MT : Segera.

X : Tapi gak tahu caranya?

MT : Lha yang selama ini Om-mu ini bicarakan itu apa?

X : Ooh itu cara buat aku lebih kuat ya Om?

MT : (Garuk-garuk kepala sambil tidak tahu mau senyum apa menangis) … yah mungkin seperti itulah?!

X : Om khoq kelihatan sedih?

MT : Yah begitulah …

X : Sabar ya Om. Aku minta maaf ya? Selama ini aku kira Om cuman hobi nyiksa anak muda pake nasihat. Ternyata Om baik juga hatinya.

MT : He eh …

X : OK dah, memang hidup ini tidak mudah, tapi bisa tidak terasa kesulitannya jika kita memampukan diri.

MT : Wow! Itu bahasa dewa! Super sekali!

X : Terima kasih Om. Seharusnya Om tahu, banyak anak muda itu sebetulnya super, tapi sedang pakai wajah galau.

MT : Kenapa begitu?

X : Galau itu sementara dan OK, tapi sukses adalah hak yang harus diupayakan!

MT : Terus saya harus bilang wow! gitu?

X : Tidak cukup Om. Om harus bilang WOW sambil salto.

MT : He he … you are so cute. I love you.

X : I love you too, Om. Sudah sana jalan gih Om, aku mau sibuk.

MT : He he … you remind me of myself.The best of success ya?

X : Amin. Bye Om?

MT : Wa’alaikum salaam.

Mario Teguh – Loving you all as always